x
x

Tembaga di Proyek Tujuh Bukit Terindikasi Naik 71 Persen

Kamis, 28 Mar 2024 19:35 WIB

Reporter : Redaksi

JATIMKINI.COM, Kandungan tembaga di proyek tujuh bukit, yang berlokasi di Banyuwangi dindikasikan naik. Berdasar laporan dari Mineral Resource Estimate (MRE) bahwa sumber daya terindikasi (indicated resources) mencapai 755 juta ton. Angka ini naik lebih dari 300 juta ton dari sumber daya terindikiasi yang tercatat 442 juta ton.

Sementara total kandungan sumber daya mineral (terindikasi/indicated dan tereka/inferred) proyek ini, meningkat dari 1,706 menjadi 1,738 miliar ton dengan kandungan tembaga 0,47 persen dan emas 0,5gr per ton.

Peningkatan jumlah sumber daya mineral ini mengonversi sumber daya mineral terindikasi dari 2,7 juta ton tembaga menjadi 4,5 juta ton tembaga. Sedangkan kandungan emas dari 9,4 juta ounces menjadi 16,1 juta ounces.

Sehingga, total sumber daya mineral proyek tembaga Tujuh Bukit dari kandungan 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas, menjadi 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ounces emas.

“Merdeka Copper Gold juga tengah melakukan eksplorasi di sekitar operasi yang berizin, untuk terus menemukan potensi-potensi sumber daya mineral,” kata General Manager PT Merdeka Copper Gold Tbk, Tom Malik dalam surat elektroniknya, Kamis (28/3/2024).

Ini adalah salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang masih dalam fase pra-produksi. Merdeka memiliki 100 persen saham dalam proyek yang dioperasikan PT Bumi Suksesindo.

Ia menambahkan bahwa sejak 2018, Merdeka telah menginvestasikan USD176 juta untuk studi kelayakan. Di dalamnya termasuk eksplorasi sepanjang 1.890 meter, pengeboran untuk mendefinisikan sumber daya, pemodelan geologi, studi teknis, dan studi pra-kelayakan.

PFS ini menegaskan manfaat ekonomi untuk pengembangan tambang bawah tanah. Pada puncak produksinya, proyek tembaga Tujuh Bukit akan memproses 24 juta ton bijih per tahun. Angka itu diprediksi mampu menghasilkan lebih dari 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.

 “Saat ini, kami fokus mengoptimalkan kinerja dan memulai menyusun bankable feasibility study yang dapat lebih diandalkan. Optimalisasi ini mencakup pengembangan metalurgis untuk meningkatkan perolehan logam yang dapat diekstrak dari bijih dan meningkatan kualitas bijih yang ditambang,” pungkas Tom Malik.

Editor : Redaksi

LAINNYA